Makalah Soft Skill mengenai Manusia dan Harapan
MAKALAH SOFT SKILL
ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN
DISUSUN OLEH :
Nama : TEGAR NAUFAL H.
NPM : 56419309
Kelas : 1IA19
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayahnya sehingga Saya dapat
menyelesaikan Makalah Soft Skill ini mengenai Manusia dan Harapan.
Tujuan dari penulisan makalah ini, selain
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah soft skill Ilmu Budaya Dasar,
Saya juga lakukan sebagai bahan pembelajaran Saya bersama mahasiswa lain untuk
lebih memahami tentang materi ini.
Namun di samping itu, Saya menyadari betul
bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu Saya
mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para pembaca
sekalian agar kekurangan dalam penelitian ini dapat diperbaiki dan menjadi
lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.
Akhir
kata Saya ucapkan Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bekasi, 2 Juni 2020
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL (cover/sampul depan) ....................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................... III
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................................................. 2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Harapan........................................................................................................................................... 3
2.2 Persamaan antara Harapan dengan Cita-cita..................................................................................................... 4
2.3 Contoh dari Harapan......................................................................................................................................... 4
2.4 Pengertian Doa.................................................................................................................................................. 5
2.5 Macam-macam Doa.......................................................................................................................................... 5
2.6 Contoh-contoh Doa yang baik.......................................................................................................................... 6
2.7 Pengertian Kepercayaan................................................................................................................................... 8
2.8 Teori-teori Kebenaran....................................................................................................................................... 9
2.9 Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhan.................................................................... 9
2.10 Contoh kasus yang berkaitan dengan Manusia dan Harapan........................................................................... 10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk
yang dikaruniai akal dan budi. Melalui akal dan budi tersebutlah timbul sebuah
keinginan atau asa yang kita kenal secara umum dengan “Harapan”. Harapan
yang dimiliki seseorang juga datang atas dasar pengalaman yang sebelumnya telah
dilalui oleh orang tersebut. Kebutuhan akan sesuatu juga merupakan pemicu
timbulnya harapan.
Selain sebagai makhluk individu, manusia
juga merupakan makhluk sosial. Namun sebagai makhluk individu maupun sosial,
setiap manusia pastilah memiliki harapan dalam hidupnya. Tercapainya sebuah
harapan adalah tergantung pada usaha orang itu sendiri. Semakin besar usaha
untuk mewujudkan harapan, maka semakin besar pula kemungkinan harapan itu akan
terwujud.
Kebanyakan orang mahir dalam berharap,
tetapi tidak tahu untuk mewujudkan harapan tersebut. Oleh sebab itu, dalam
makalah ini saya akan mencoba menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan Manusia
dan Harapan. Diawali dengan pengenalan Harapan itu sendiri, mengetahui
doa-doa agar harapan kita dikabulkan oleh Tuhan YME, tak lupa juga kita harus berikhtiar
dengan mengetahui usaha-usaha apa saja yang bisa kita lakukan dan meningkatkan
kepercayaan diri untuk bisa mewujudkan harapan yang kita inginkan.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun materi yang saya bahas dalam makalah
ini yaitu berdasarkan Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang telah diberikan
oleh pihak kampus. Berdasarkan SAP
yang sudah diberikan dan berkaitan dengan latar belakang diatas, maka Rumusan
Masalah dari makalah ini yaitu :
a) Apa pengertian dari Harapan?
b) Apa persamaan antara Harapan dengan Cita-cita?
c) Bagaimana contoh dari sebuah harapan?
d) Apa pengertian dari Doa?
e) Apa saja macam-macam dari Doa?
f) Bagaimana contoh doa yang baik?
g) Apa pengertian dari Kepercayaan?
h) Apa saja teori-teori kebenaran yang
ada?
i) Bagaimana cara manusia untuk
meningkatkan rasa percaya kepada Tuhan YME?
j) Apa contoh kasus yang berkaitan
dengan Manusia dan Harapan yang sedang terjadi sekarang?
1.3
Tujuan
Setelah membaca makalah ini, pembaca
diharapkan dapat memahami masalah yang berkaitan dengan Manusia dan Harapan.
Tujuan saya membuat makalah ini juga untuk memenuhi tugas soft skill
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tentang “Manusia dan Harapan”.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu terjadi.
Menurut Thahar (1999: 82), “Harapan adalah sesuatu yang terkandung
dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia Tuhan, sifatnya
terpatri dan sukar dilukiskan.”. Harapan seseorang biasanya sesuai dengan
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuannya.
Seseorang
yang tidak mempunyai harapan dapat disebut telah mati dalam hidupnya. Hal itu
disebabkan karena harapan adalah keinginan sebagai tujuan hidup manusia.
Apabila seseorang tidak mempunyai harapan atau keinginan dalam hidupnya, maka
ia tentu akan malas dan menerima apa saja dalam hidupnya, tanpa berusaha meraih
sesuatu.
Harapan
merupakan emosi yang ter-karakterisasi oleh perasaan positif akan kejadian yang
akan datang. Beberapa orang percaya bahwa harapan adalah bagian dari
kepribadian seseorang dan tidak jarang pula yang mengatakan bahwa harapan
timbul dari pengaruh lingkungan eksternal atau pun pengalaman lalu dari
seseorang tersebut.
Secara
psikologis, harapan dapat mempengaruhi baik itu kesehatan
mental maupun kesehatan fisik seseorang. Orang yang hidup dengan kecenderungan
memiliki harapan biasanya menghadapi permasalahan mental yang lebih sedikit
daripada orang yang hidup tanpa harapan.
Beberapa gejala yang timbul diantaranya adalah depresi, kegelisahan, atau
bahkan serangan panik (panic attack). Oleh karena itu diyakini bahwa
manusia tidak bisa hidup bahagia tanpa harapan.
2.2
Persamaan
antara Harapan dengan Cita-cita
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan YME. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan Cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk (tidak terlalu tinggi), sedangkan cita-cita pada
umumnya harapan yang sudah pasti ingin dicapai, apapun tantangannya.
Antara
harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu keduanya menyangkut masa depan. Karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat dalam hidupnya.
2.3
Contoh
dari Harapan
Berikut
contoh-contoh dari sebuah harapan, yaitu :
1. Dzikri merupakan seorang
seniman. Dia menjual setiap karya yang dibuatnya seperti lukisan, kaligrafi dan
lain-lain. Dia berharap semua karyanya dapat terjual habis di pasaran dan
mendapatkan uang untuk membeli sebuah rumah.
2. Fahrul merupakan
pekerja kontrak di suatu perusahaan otomotif terbesar di Jawa Barat. Dia
berharap agar menjadi pekerja tetap di perusahaan tersebut dengan bekerja
sungguh-sungguh, selalu rajin, dan mempunyai attitude yang baik.
Dari
kedua contoh diatas, apa yang diharapkan Dzikri dan Fahrul merupakan keinginan
yang ingin dicapai, karena itu mereka bekerja keras dan bersungguh-sungguh. Dzikri
membuat lukisan yang indah agar pembeli tertarik untuk membelinya dan Fahrul
bekerja sungguh-sungguh agar menjadi pekerja tetap. Semuanya itu dengan suatu
keyakinan demi terwujudnya apa yang diharapkan.
2.4 Pengertian
Doa
Di
samping kita melakukan usaha-usaha untuk mewujudkan harapan tersebut, kita juga
tidak boleh melupakan yang namanya Doa. Menurut bahasa, Doa berasal dari kata da'a yang artinya "memanggil”.
Sedangkan menurut istilah syara', Doa berarti "Memohon sesuatu yang
bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.”.
Doa merupakan permohonan kepada Tuhan YME
yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan
yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru
dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba
yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.
Kedudukan doa dalam ibadah ibarat mustaka
dari sebuah bangunan rumah ibadah. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat
serta syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demikian karena doa
adalah bentuk pengagungan terhadap Tuhan YME dengan disertai keikhlasan hati
serta permohonan pertolongan yang disertai kejernihan nurani agar selamat dari
segala musibah serta meraih keselamatan abadi.
Pada hakikatnya, segala sesuatu di dunia
ini merupakan bentuk dari kekuasaan Tuhan YME, jadi kita di dunia ini hanyalah
seorang budak yang lemah, hina, dan tak
punya apa-apa. Maka dari itu kita membutuhkan pertolongan dari Tuhan YME.
2.5 Macam-macam
Doa
Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy
berkata, “Setiap perintah di dalam Al-Qur’an dan larangan berdoa kepada selain
Allah, meliputi Doa Masalah (permintaan) dan Doa Ibadah”. Adapun perbedaan antara
kedua macam doa tersebut adalah :
1. Doa
Masalah (Permintaan)
Merupakan meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Doa ini dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata
b) Permintaan
yang ditujukan kepada selain Allah
Biasanya ini disebabkan karena Allah tidak memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar, atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar. Padahal Allah selalu memberikan apa yang hambanya minta.
2. Doa
Ibadah
Doa ibadah
maksudnya semua bentuk indah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik
lahir maupun batin, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya Shalat,
puasa, dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha
Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
2.6 Contoh-contoh Doa yang baik
Sejatinya
setiap doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Sebagaimana
firman-Nya sebagai berikut :
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”
(QS. Al Mu’min: 60)
Akan tetapi,
Allah memiliki kebijakannya tersendiri dalam mengabulkan setiap doa-doa
hamba-Nya. Ada yang langsung dikabulkan, ada yang disimpan untuknya di akhirat,
atau diganti dengan dicegahnya dari musibah. Hal tersebut bukan karena Allah
SWT tidak mampu mengabulkan doa yang kita panjatkan dengan seketika. Melainkan
Allah memiliki rencana tersendiri. Selain itu, kita juga harus memperhatikan
adab-adab yang baik dalam berdoa.
Berikut adalah contoh doa-doa menurut Islam yang bisa dipanjatkan agar keinginan kita bisa dikabulkan, diantaranya :
1. Puji-pujian terhadap Allah SWT
Memuji Allah saat hendak berdoa merupakan adab yang baik dan
patut untuk dilakukan. Adapun pujian terhadap Allah adalah dengan membaca
hamdallah, dan tasbih.
“Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.”
(Segala pujian bagi Allah, Tuhan semesta alam).
“Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illah wallahu akbar.”
(Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tiada
Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar).
Pujian-pujian tersebut adalah merupakan rayuan seorang hamba
kepada Allah SWT ketika hendak berdoa. Diharapkan dengan memulai memuji Allah,
Ia akan lebih memperhatikan doa kita.
2. Membaca Shalawat
Sebelum mengutarakan keinginan kita, sebaiknya mendoakan
Nabi Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya terlebih dahulu. Agar
kebaikan-kebaikan dan pertolongan (syafaat) yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan
keluarganya, serta sahabatnya dapat sampai kepada kita sebagai pengikutnya.
“Allahumma shalli ‘ala saiyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa
salim.”
(Wahai Tuhan kami, muliakanlah oleh-Mu, akan Nabi Muhammad,
keluarga serta para sahabatnya, serta berikanlah kesejahteraan pada mereka
sekalian).
3. Berdoa untuk apa yang kita inginkan
Utarakan segala keinginan kita kepada Allah dan bermohon
kepada-Nya. Gunakan bahasa yang baik dalam berdoa. Kita dapat menggunakan
bahasa apapun ketika hendak berdoa. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa Allah
SWT Maha Mengetahui.
4. Akhiri Doa dengan Tahmid
Mulailah berdoa dengan memuji Allah dan mengakhirinya juga dengan memuji Allah. Dengan harapan apa yang kita inginkan dapat diridhai oleh Allah SWT.
“Walhamdulillahirabbil ‘alamin.”
(Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).
Agar keinginan kita lekas tercapai, maka berdoalah dengan
khusyuk dan penuh harapan serta lakukan usaha yang keras untuk menggapai
keinginan tersebut. Hal itu dilakukan agar keinginan kita bisa dikabulkan. Dengan berdoa, maka kita berserah
diri dan memohon kepada Allah SWT untuk setiap keinginan. Sedangkan berusaha
merupakan upaya kita untuk mewujudkan keinginan tersebut. Jangan pernah segan
untuk berdoa, karena itu merupakan perintah Allah dan Ia pasti akan
mengabulkannya.
2.7 Pengertian
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan itu berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran, sehingga dasar dari sebuah kepercayaan
itu adalah kebenaran dan sumber dari kebenaran adalah manusia.
Banyak pengetahuan yang kita terima dari
orang lain, kita akui kebenarannya, hal itu karena kita yakin bahwa orang
tersebut bisa kita percaya. Jadi yang kita selidiki bukan lagi masalahnya,
tetapi orang tersebut dapat dipercaya atau tidak. Sehingga pengetahuan yang
kita terima dari orang atas kewibawaannya ini disebut sebagai suatu kepercayaan
dan semakin besar kewibawaan orang tersebut, maka semakin besar pula
kepercayaan.
2.8 Teori-teori Kebenaran
Dr. Yuyun
Suriasumantri dalam bukunya “filsafat ilmu”, sebuah pengantar popular
ada tiga teori kebenaran, yaitu :
1.
Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya seperti “setiap manusia akan mati”.
2.
Teori Korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contohnya seperti “Bandung merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat”.
3.
Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
2.9 Usaha
manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan YME itu sangat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi di ciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Berbagai usaha di lakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha yang dimaksud antara lain :
- Meningkatkan ketakwaan kita dengan meningkatkan ibadah kepada Tuhan YME,
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat,
- Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan cara suka menolong dan sebagainya,
- Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan,
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan lainnya.
2.10 Contoh kasus yang berkaitan dengan Manusia dan
Harapan
Sudah 3 bulan sejak makalah ini dibuat,
Pandemi Covid-19 masih melanda negara kita tercinta. Kasus pasien yang
terjangkit berdasarkan website covid.go.id per
tanggal 2 Juni yaitu sebanyak 27.549 orang, dan sebanyak 19.614 orang yang
masih dalam status aktif. Tentu semua orang berharap agar Pandemi ini cepat
berlalu, karena orang-orang masih belum bisa beraktivitas seperti biasa. Para
pekerja masih dirumahkan dan belum mendapatkan pekerjaan kembali, beberapa
sektor perindustrian masih dibatasi, bahkan sekolah pun melakukan ujian
menggunakan sistem Online.
Beberapa usaha pemerintah terus dilakukan
untuk memulihkan kondisi tersebut. Baru-baru ini pemerintah sedang
menggencarkan rencana untuk menerapkan sistem yang bernama “New Normal”, dimana
kita akan mencoba beraktivitas seperti biasa dengan kebiasaan baru di tengah
Pandemi ini. Yang mana tujuannya agar perekonomian di negara kita setidaknya sedikit
membaik. Dalam percobaan New Normal ini, sektor perindustrian dibuka sedikit
demi sedikit dengan mempertimbangkan protokol kesehatan agar lonjakan pasien
positif tidak terjadi.
Di samping usaha yang dilakukan
pemerintah, kita juga turut ikut serta dalam mencegah penularan virus Covid-19,
seperti gerakan #dirumahaja, memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan
lain-lainnya. Semua ini adalah bentuk usaha/ikhtiar kita untuk berjuang melawan
Pandemi Covid-19.
Namun di samping kita berusaha agar tidak
tertular virus Covid-19, kita juga jangan melupakan berdoa kepada Tuhan YME
agar Pandemi ini cepat berlalu. Berbagai acara Doa Bersama secara Nasional juga
telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Tujuannya sama, yaitu berharap agar
Pandemi ini diangkat oleh Tuhan YME. Kita juga harus yakin bahwa semua musibah
ini pasti ada hikmahnya. Tidak mungkin Allah memberikan cobaan di luar batas
kemampuan hamba-Nya. Allah ingin kita bertaubat kepada-Nya melalui cobaan
Pandemi ini.
Semoga dengan adanya musibah ini, kita
dapat mendekatkan diri kepada Tuhan YME, tidak berbuat kemaksiatan, dan tetap
di jalan yang benar. Dan kita berharap mudah-mudahan Pandemi ini cepat berlalu
agar kita bisa beraktivitas seperti biasa lagi tanpa adanya virus yang lainnya.
Aamiin...
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dengan membaca makalah ini, kita sudah mengetahui
tentang apa itu Harapan. Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai
harapan, kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena
harapan dan keinginan itulah yang membuat hidup kita menjadi berarti di dunia
ini, yang terus memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan
yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Selain itu kita juga berpedoman terhadap kepercayaan
kepada Allah SWT, yaitu dengan berusaha dan berdoa yang seimbang. Dan
diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada
dalam norma-norma masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain.
Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harapan yang diinginkan
tidak tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asa untuk selalu terus mencoba.
3.2 Saran
Untuk semua orang yang memiliki harapan namun belum
terwujud, hendaknya jangan menyerah dan jangan putus asa. Tetaplah semangat dan
berusahalah lebih keras lagi serta jangan lupa untuk berdoa karna setiap doa
yang dibarengi dengan usaha yang baik akan membuahkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment