Ilmu Sosial Dasar (ISD): Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
I. Latar Belakang
Pada hakikatnya, keterkaitan hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan memiliki jalinan tali yang cukup erat. Ibaratkan sebuah motor, tiga komponen tersebut merupakan mesin penggerak yang tidak dapat dipisahkan didalam kehidupan sehari-hari.
Manusia akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan globalisasi yang terus mengalir setiap hari. Dampak dari globalisasi pun tidak dapat dibendung lagi, sehingga hal tersebut justru akan mempengaruhi kebudayaan yang berkembang di masyarakat secara luas. Pertumbuhan penduduk pun telah mengalami peningkatan yang cukup tinggi, diikuti pula dengan perubahan jumlah angka kematian dan kelahiran setiap harinya. Apalagi, telah berkembangnya suatu proses perpindahan penduduk yang disebut dengan imigrasi, yang dilaksanakan dalam rangka mencapai kestabilan hidup dari tempat sebelumnya, ke tempat lain yang lebih baik. Tiga hal tersebut merupakan faktor-faktor yang cukup dominan dalam mendorong adanya pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk tersebut diprediksi akan selalu mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya peradaban manusia.
Pada pembahasan ini, diharapkan pembaca dapat memahami adanya pertumbuhan penduduk, faktor yang menyebabkan adanya pertumbuhan penduduk, serta hubungan antara penduduk dengan kebudayaan yang sedang berkembang di masyarakat.
II. Pembahasan
A. Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
1. Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berhak berada dalam satu daerah/wilayah dan terikat oleh aturan-aturan bersama yang harus diikuti, dan mempunyai kewarganegaraan yang sah. Serta saling berinteraksi antara satu dengan yang lain secara terus-menerus.
Pengertian penduduk dalam sosiologi adalah penduduk merupakan kumpulan manusia yang menepati wilayah geografi dan ruang tertentu.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang dimana sebagaian besar dari interaksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu Musyarak.
Sifat masyarakat saling tergantung satu sama lain. Istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup berasama dalam satu komunitas yang teratur.
Pengertian Masyarakat menurut beberapa ahli :
- Selo Sumardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. - Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. - Emile Durkheim
Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
3. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang artinya budi atau akal, diartikan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan dalam bahasa inggris, disebut culture, yang kata latinnya Colere, artinya mengolah atau mengerjakan.
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli :
- Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. - Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok. - Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. - Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal. - Francis Merill
Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi sosial. Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
B. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk adalah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk.
1. Perkembangan Penduduk
Penduduk dunia tahun 2019 menurut PRB’s World Population Data Sheet berkisar 7,7 milyar jiwa. Jumlah tersebut diprediksi akan selalu mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya peradaban manusia. Tidak ditemukannya data yang valid mengenai perkembangan penduduk dunia dari zaman dimana terdapat manusia untuk pertama kalinya dimuka bumi ini.
Berikut adalah data perkembangan penduduk dunia dari tahun 2004-2019 :
Tahun
|
Jumlah
Penduduk (Miliyar)
|
2004
|
6,396
|
2006
|
6,555
|
2008
|
6,705
|
2010
|
6,892
|
2012
|
7,058
|
2014
|
7,238
|
2016
|
7,418
|
2017
|
7,536
|
2018
|
7,621
|
2019
|
7,749
|
Sumber: PRB’s World Population Data Sheet 2004-2019
2. Penggandaan Penduduk
Lihat tabel penggandaan penduduk dibawah ini :
Tahun
Penggandaan
|
Perkiraan
Penduduk Dunia
|
Waktu (Tahun)
|
800 SM
|
5 Juta
|
-
|
1650 Tahun
|
500 Juta
|
1500
|
1830 Tahun
|
1 Miliar
|
180
|
1930 Tahun
|
2 Miliar
|
100
|
1975 Tahun
|
4 Miliar
|
45
|
Sumber: Ehrich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Franscisco
Tabel di atas adalah tabel mengenai penggandaan penduduk. Dari tabel tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa penggandaan penduduk semakin waktu semakin meningkat. pada tahun 800 SM jumlah penduduk hanya 5 juta orang, namun pada tahun 1650 jumlah penduduk mencapai 500 juta. Semakin tahun tingkat penggandaan penduduk semakin meningkat dengan rentang tahun yang semakin dekat.
3. Faktor-faktor Demografi
Secara umum ada 3 (tiga) faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut :
- Kematian (Mortalitas)
- Kelahiran (Fertilitas)
- Migrasi (Perpindahan)
- Imigrasi, yaitu masuknya penduduk ke suatu negara.
- Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk ke negara lain.
- Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk ke negara.
- Urbanisasi, yaitu dari Desa ke Kota.
- Transmigrasi, yaitu dari Pulau ke Pulau.
- Ruralisasi, yaitu dari Kota ke Desa.
- Evakuasi, yaitu dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman.
- Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal.
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk.
- Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.
- Informasi yang negatif yang datang dari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi.
- Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
- Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
- Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.
- Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi, dll).
- Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin.
- Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.
- Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigrasi asing, terutama Negara maju yang bekerja di Indonesia.
- Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang seperti industri, pertambangan, perkebunan, dan sebagainya.
- Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.
- Bertambahnya rasa solidaritas antarbangsa. Adanya orang-orang asing yang tinggal di Indonesia, akan memudahkan kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan dengan mereka.
- Berkurangnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara asal para imigran.
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, bila kita menerimanya begitu saja tanpa menyaring mana yang baik dan mana yang buruk maka hal tersebut dapat merusak budaya kita.
- Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, memata-matai, dan sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan Keamanan nasional yang tinggi.
- Munculnya kecemburuan social antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri.
- Meningkatnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di Negara tujuan pra-imigran.
Kematian berarti berkurangnya jumlah penduduk. Didalam faktor kematian ini ada juga faktor pendukung kematian (pro-mortalitas) dan penghambat kematian (anti-mortalitas). Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
Keterangan :
CDR = Angka Kematian Kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
F = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1000 = Konstanta
b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
c. Tingkat Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR)
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.
Kelahiran berarti bertambahnya jumlah penduduk. Didalam faktor kelahiran ini ada juga faktor pendukung kelahiran (pro-natalitas) dan penghambat kelahiran (anti-natalitas). Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
a. Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini :
Keterangan :
CBR = Angka Kelahiran Kasar
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1000 = Konstanta
b. Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
c. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun.
Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu :
1. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun
2. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
3. Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain, baik dalam negeri (Nasional) atau luar negeri (Internasional). Migrasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan permanen dari satu daerah ke daerah yang lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang atau daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata. Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.
a. Macam-macam Migrasi
1) Migrasi Internasional dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
2) Migrasi Nasional dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
b. Proses Migrasi
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan adalah sebagai berikut :
c. Akibat Migrasi
1) Dampak Positif
2) Dampak Negatif
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayah-nya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
Piramida penduduk adalah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida yang mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu Negara biasanya dalam pengukuran tersebut dikelompokan tertantu seperti usia, jenis kelamin, dan tahun lahir selain itu Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah. Ada tiga bentuk Piramida Penduduk, yaitu :
- Piramida Muda (Ekspansif)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut :
- Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
- Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
- Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
- Piramida Stationer
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contohnya bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.
Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut :
- Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
- Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
- Pertumbuhan penduduk kecil.
- Piramida Tua (Constructive)
- Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.
- Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
- Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contohnya piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss.
Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut :
Rasio ketergantungan adalah perbandingan jumlah penduduk yang menjadi beban tanggungan dan jumlah penduduk yang bekerja. Dapat dikatakan pula rasio ketergantungan adalah rasio jumlah penduduk tidak produktif dengan jumlah penduduk produktif.
Penduduk kelompok umur 0-14 tahun disebut kelompok tidak produktif muda. Sementara itu, penduduk kelompok umur 65 tahun ke atas disebut kelompok tidak produktif tua. Penduduk kelompok umur 15-64 tahun disebut kelompok penduduk produktif atau penduduk yang bekerja.
C. Kebudayaan dan Kepribadian
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Indonesia dibagi menjadi dua yaitu, zaman batu tua dan zaman batu muda.
Pada zaman batu tua peralatan yang digunakan adalah peralatan kasar karena hanya digunakan untuk kebutuhan hidup mereka. Alat yang mereka gunakan masih berupa batu buatan contohnya seperti kampak genggam. Masyarakat pada zaman batu tua masih nomaden atau berpindah tempat, berburu, dan menangkap ikan. Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.
Kemudian zaman batu muda, pada zaman ini masyarakat sudah mengubah pola hidup mereka dari food-gathering menjadi foodproducing, sudah mengenal bercocok tanam dan berternak. Orang-orang Indonesia zaman neolithikum membentuk masyarakat-masyarakat dengan pondok-pondok mereka berbentuk persegi siku-siku dan didirikan atas tiang-tiang kayu, dinding-dindingnya diberi hiasan dekoratif yang indah-indah, Walaupun alat-alat mereka masih dibuat daripada batu.
2. Kebudayaan Hindu dan Buddha
Letak Indonesia di posisi antar silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka sehingga memiliki keuntungan, yaitu :
- Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia
- Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar
- Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas
Serta keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu.
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan, seperti :
- Agama
Contohnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan. - Pemerintah
Contohnya adanya kepala suku, lahirnya kerajaan- kerajaan seperti kutai, traumanegara dan sriwijaya. - Arsitektur
Contohnya Bangunan punden berundak-undak seperti bangunan candi borobudur. - Bahasa
Contohnya kerajaan-kerajaan hindu-budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti besar yang bertuliskan huruf pallawa dan berbahasa sansekerta. - Sastra
Contohnya adanya kitab Ramayana dan mahabrata serta karya sastra yang muncul di Indonesia arjunawiwaha karya Mpu Kanwa, Sutasoma karya Mpu Tantular dan Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
Perkembangan islam di Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar, sehingga tidak di rasa kebudayaan dan peradaban Indonesia banyak yang bersal dari islam. Masuknya pengaruh islam ke kebudayaan nasional, meliputi bahasa, nama, adat-istiadat, dan kesenian.
- Pengaruh Bahasa dan Nama
- Pengaruh Adat-istiadat
- Pengaruh Kesenian
Bahasa Indonesia banyak yang di pengaruhi islam, berasal dari bahasa arab. Karena sering di pergunakannya pada pembicaraan umum, surat kabar dan lain-lainnya, seolah-olah bahasa tersebut sudah menjadi bahasa Indonesia. Seperti, kata perlu yang berasal dari fardu, musawarah dari kata musyawarah, dan kata ihlas dari kata ikhlas. Sedangkan pada penulisan nama seperti di depan nama menggunakan kata Muhammad, dan lain-lain.
Adat-istiadat bangsa Indonesia dari pengaruh ajaran agama islam, tidak saja orang islam yang melakukan, tetapi oprang lainpun banyak yang melakukan seolah-olah sudah menjadi milik bangsa Indonesia sendiri. Seperti mengucapkan salam ketika hendak berpidato atau bertemu dengan yang lainnya dan membaca doa pada setiap acara dan pekerjaan yang dilaksanakan.
Pengaruh kesenian ini yang mencolok pada kesenian lagu-lagu kosidah, dimana dalam syairnya bernafaskan ajaran-ajaran agama. Lagu-lagu kosidah itu diiringi dengan musik rebana. memukul rebana dengan irama yang teratur disertai bacaan memuji Allah, sering dilakukan masyarakat Indonesia pada upacara perkawinan, maulidiyah, khitanan dan lain-lainnya.
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Referensi:
https://salmonfry.wordpress.com/2010/12/22/18/
https://www.prb.org/datasheets/
https://www.berpendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-rumus-angka-kematian-kasar.html
https://firmaaansyh.wordpress.com/2015/11/11/tugas-isd-1-2-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
Comments
Post a Comment